Jumat, 05 Desember 2014

I. Pengertian (Makna) Islam

I. Pengertian (Makna) Islam
Menarik untuk dicermati, sebagaimana dikemukakan oleh Wilfred Cantwell Smith, dalam The Meaning and End of Religion (1964;75), bahwa nama "Islam" tidak sama dengan nama agama-agama lain yang didasarkan pada nama tokoh pendiri, seperti Agama Budha yang didasarkan pada Sidharta Budha Gautama dan Agama Masehi atau Kristen yang didasarkan pada Nabi Isa atau Yesus yang bergelar Al-Masih atau Kristus.
Tidak pula didasarkan pada nama tempat kelahiran tokoh yang mendirikan, seperti Agama Nasrani yang didasarkan pada tempat kelahiran Nabi Isa yakni Nazaret di Palestina.
Serta tidak didasarkan pada kebangsaan, kesukuan, atau dinasti seperti Agama Yahudi karena tumbuh di kalangan bangsa, suku atau dinasti Yehuda atau Yuda. Juga bukan didasarkan pada nama tempat seperti Agama Hindu karena muncul di Hindustan (India) yakni lembah atau seberang Sungai Indus (lihat Nurcholis Madjid, Islam Doktrin dan Peradaban, 1992;441).
Lantas, dari manakah penamaan islam atau kata islam itu berasal dan apa makna atau pengertian dari islam itu sendiri.
Nama atau perkataan islam terdapat di dalam al-Qur'an sendiri, diantaranya ; Ingatlah, ketika Tuhannya (yakni, Tuhan Nabi Ibrahim) berfirman kepadanya, "Pasrahlah engkau (aslim)!" Ia menjawab, "Aku pasrah (aslamtu) kepada Tuhan seru sekalian alam (QS, al-Baqarah;131).
Maka dengan (ajaran) itulah Ibrahim berpesan kepada anak keturunannya, dan juga Ya'kub, (dengan mengatakan), "Wahai anak-anakku, sesungguhnya Allah telah memilih agama untuk kamu semua, maka janganlah sampai kamu mati kecuali sebagai orang-orang yang pasrah (al-muslimun, para pelaku al-islam) (QS, al-Baqarah;132).
Sesungguhnya Kami (Tuhan) telah menurunkan Taurat, di dalamnya ada petunjuk dan cahaya, dan dengan kitab suci itu para nabi yang pasrah (aslamu, "berislam"), serta para pendeta (rabbi) dan para sarjana agama (al-ahbar) menjalankan hukum untuk mereka yang menganut agama Yahudi, berdasarkan kitab Allah yang mereka diwajibkan memeliharanya, dan mereka itu semuanya menjadi saksi (al-Ma'idah:44).
Dan anak keturunan Israil itu pun kami seberangkan laut, lalu diikuti oleh Fir'aun dan bala tentaranya dengan rasa benci dan permusuhan. Maka tatkala ia (Fir'aun) hampir tenggelam, ia berkata, "Aku beriman bahwa tiada tuhan selain (Tuhan) yang dipercayai oleh anak keturunan Isra'il (Tuhan Yang Maha Esa), dan aku termasuk yang pasrah (al-muslimun) (QS, Yunus;90).
Dan tatkala Isa merasakan dari mereka (kaum Isra'il) pembangkangan (kufr), ia berkata, "Siapa yang bakal menjadi pendukungku menuju Allah? Al-Hawariyyun (para pengikut setia Nabi Isa) menjawab, "Kami para pendukung Allah. Kami beriman kepada Allah, dan saksikanlah bahwa kami adalah orang-orang yang pasrah (muslimun) (QS, alu Imran;20).
Dan ingatlah ketika kami (Tuhan) mewahyukan kepada al-Hawariyyun, "Berimanlah kamu sekalian kepada-Ku dan kepada Rasul-Ku (Isa)! Mereka jawab, "Kami beriman, dan saksikanlah bahwa sesungguhnya kami adalah orang-orang yang pasrah (muslimun) (QS, al-Maidah;111).
Jika mereka berargumentasi kepadamu (hai Muhammad), maka jawablah, "Aku, dengan keseluruhan diriku telah pasrah (aslamtu) kepada Allah, juga orang-orang yang ikut aku." Katakan pula kepada mereka yang mendapatkan kitab suci serta mereka yang tidak mendapatkan kitab suci (al-ummiyyun, juga diartikan kaum buta huruf). "Apakah kamu juga telah pasrah (aslamtum)?" Kalau mereka telah pasrah (aslamu), maka mereka telah mendapat hidayah. Dan kalau mereka ingkar, maka sesungguhnya engkau (Muhammad) hanya berkewajiban menyampaikan (pesan). Dan Allah Maha Tahu akan hamba-hamba-Nya (al-Imran;20).
Dan untuk setiap umat telah Kami (Tuhan) tentukan (ritus) peribadatannya, agar supaya mereka menyebut nama Allah (dengan rasa syukur) atas binatang ternak yang dikaruniakan oleh-Nya kepada mereka. Maka (ketahuilah bahwa) Tuhan kamu sekalian ini adalah Tuhan Yang Maha Esa, lalu pasrahlah kamu sekalian (aslimu) kepada-Nya. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang rendah hati (QS, al-Hajj;34).
Janganlah kamu (umat Muhammad) berargumentasi dengan Ahl al-Kitab (para penganut kitab suci terdahulu), melainkan dengan sesuatu yang lebih baik, terkecuali terhadap yang zalim dari mereka itu. Dan katakan olehmu sekalian, "Kami beriman kepada (Kitab Suci) yang diturunkan kepada kami dan (Kitab Suci) yang diturunkan kepada kamu, serta Tuhan kami dan Tuhan kamu adalah sama (Wahid, Tuhan Yang Maha Esa), dan kita pasrah (muslimun) kepada-Nya. (QS, al-Ankabut;46).
Katakan olehmu semua (wahai umat Muhammad), "Kami beriman kepada Allah dan kepada sesuatu (ajaran) yang diturunkan kepada kami, serta yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma'il, Ishak, Ya'kub dan keturunan mereka, juga kepada sesuatu (ajaran) yang diturunkan kepada Musa dan 'Isa, dan yang diturunkan kepada para nabi yang lain dari Tuhan mereka. Kami tidak membeda-bedakan seorang pun dari mereka itu, dan kami pasrah (muslimun) kepada-Nya. (QS, al-Baqarah;136).
Berjuanglah kamu sekalian di jalan Allah dengan sebenar-benarnya perjuangan. Dia (Tuhan) telah memilih kamu sekalian (untuk mengemban tugas), dan Dia tidak membuat hal yang memberatkan atas kamu mengenai agama, yaitu (kelanjutan) agama Ibrahim. Dia (Ibrahim) menamakan (orang yang seperti) kamu semua ini “mereka yang pasrah (al-muslimun)” sebelum ini dan di sini sekarang), agar hendaknya Rasul (Nabi Muhammad) menjadi saksi atas kamu, dan kamu sendiri menjadi saksi atas sekalian umat manusia (QS, al-Hajj;78).
Kemudian Dia (Tuhan) menyempurnakan penciptaan langit, dan langit itu (seperti) asap, lalu berfirman kepadanya dan kepada bumi, "Datanglah (tunduklah, pasrahlah) kamu berdua, dengan taat atau terpaksa!" Maka jawab keduanya itu, "Kami datang dengan taat (QS, Fushshilat;11).
Apakah mereka akan mengikuti (sesuatu agama) selain agama (ketaatan kepada) Allah? Padahal telah pasrah kepada-Nya siapa saja yang ada di langit dan di bumi, karena taat (sadar) atau pun karena terpaksa (tidak sadar), dan semuanya akan di kembalikan kepada-Nya (QS, alu 'Imran;83).
Dan tuturkanlah (wahai Muhammad) kepada mereka berita Nuh, ketika ia berkata kepada kaumnya, "Wahai kaumku, jika aku berdiam (bersama kamu) ini terasa berat bagi kamu, begitu pula perintahku akan ayat-ayat Allah, maka aku hanyalah bertawakal kepada Allah. Karena itu, sepakatilah rencanamu sekalian bersama sekutu-sekutumu, sehingga rencanamu itu tidak lagi kabur bagi kamu, lalu laksanakanlah keputusanmu untukku, dan janganlah aku kamu beri uluran waktu. Tapi kalau kamu berpaling, (maka ketahuilah) bahwa aku tidak minta upah sedikit pun kepadamu, sebab upahku hanyalah ditanggung Allah, dan aku diperintah agar aku termasuk orang-orang yang pasrah (al-muslimun) (QS, Yunus;71-72).
Wahai para Ahl al-Kitab, mengapa kamu berargumentasi mengenai Ibrahim, padahal Taurat dan Injil tidak diturunkan (dari Allah) kecuali sesudahnya. Tidakkah hal itu kamu pikirkan? Inilah kamu, yang (dulu) berargumentasi tentang sesuatu yang kamu ketahui. Tapi mengapa (sekarang) kamu berargumentasi tentang sesuatu yang tidak kamu ketahui? Allah mengetahui (semuanya), dan kamu tidak mengetahui. Ibrahim bukanlah seorang Yahudi ataupun Nasrani, melainkan seorang hanif (pencari kebenaran) dan muslim, dan ia tidak termasuk mereka yang mempersekutukan Tuhan (musyrik) (QS, alu Imran;65-67).
Dari kutipan ayat-ayat al-Qur'an tersebut kita tahu bahwa ; pertama penamaan islam atau kata islam terdapat di dalam al-Qur'an. Kedua, penamaan itu diberikan oleh Nabi Ibrahim, ditujukan kepada orang-orang yang pasrah. Dan ketiga, makna atau pengertian islam itu sendiri adalah pasrah atau tunduk dan patuh.